miss you

miss you
tweety

Jadikan pendidikan sebagai prioritas..

Pages

Friday 25 January 2013

RESUME FGD II "pmp omk penalaran UNM"


PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TANPA MAKNA
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dikatakana sebagai pencitraan??
246
            Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di katakan mengalami peningkatan dan cenderung stabil  beberapa tahun terakhir ini. Di buktikan dengan munculnya berbagai pernyataan yang mendukung kebenaran hal tersebut., termasuk dari kalangan pemerintahan yang sedang ramai menggombar-gambirkan tentang peningkatan perekonomian Indonesia, belum lagi data-data dari Bank dunia yang mendukung kebenaran hal tersebut. Tapi apa yang di rasaka public sekang ini… mereka bahkan tidak pernah merasakan yang namanya sejahtera.,malahan mereka cenderung acuh tak acuh mengenai hal tersebut, betapa tidak, di tengah maraknya isu-isu mengenai peningkatan perekonomian Indonesia, Rakyat Indonesia masih bergelut dengan persoalan-persoalan yang menunjukkan ketidaksejahteraan yang mereka alami. Angka kemiskinan masih cukup tinggi, bahkan terus bertambah tiap tahunnya, angka pengangguran yang semakin membengkak, hutang luar negeri yang masih menggergoti dan banyak persoalan pelik lainnya. Otomatis bisa di katakana bahwa peningkatan perekonomian Negara ini benar-benar tidak berarti apa-apa bagi rakyatnya.
            Indonesia sebenarnya merupakan Negara yang kaya, kaya akan sumberdaya alam yang sebenarnya jika di kelola dengan baik, tentu akan banyak menimbulkan manfaat bagi masyarakat luas. Tetapi permasalahan yang ada sekarang ini adalah, masyarakat tidak mampu mengelola sumber daya alam yang ada di Negara ini, mereka cenderung memperlihatkan ketidakmandiriannya dengan mendatangkan para pengusaha asing untuk mengelolah sumber daya alam yang ada dinegeri ini, bisa dikatakan rakyat Indonesia masih kurang percaya diri untuk mengelolah hasil bumi yang ada di negaranyasendiri, di samping itu, memang sumber daya Manusia yang berkompeten dan berkeahlian untuk mengolahnya masih sangat terbatas. Padahal, jika Rakyat Indonesia sadar untuk mengelolah Sumber Daya Alamnya sendiri, bisa jadi lambat laun Negara ini akan semakin maju. Untuk itu,solusi yang tepat untuk mengatasi ketimpangan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah, Pemerintah harus mengupayakan menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkompeten utnuk mengelolah Sumber Daya Alam yang ada di Negara ini.



Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi[1].
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden RI BJ Habibie menyindir kinerja perekonomian Indonesia saat ini. Menurut dia, banyak kinerja perekonomian Indonesia yang belum berpihak ke masyarakat kecil."Ekonomi Indonesia itu paradoks. Banyak terjadi ketimpangan," kata Habibie di Jakarta, Kamis (17/1/2013).Habibie mengatakan, kinerja perekonomian Indonesia lebih banyak melirik sisi makro dibandingkan dengan mikro. Padahal, sebagian besar masyarakat Indonesia justru hidup di sisi mikro, khususnya dalam hal usaha.Habibie juga mengkritik bahwa perekonomian Indonesia lebih mengandalkan sumber daya alam (SDA) dibandingkan dengan mengeksplorasi sumber daya manusia (SDM). Indonesia dinilai belum bisa bertindak seperti negara maju yang lebih mengolah tenaga SDM untuk bisa memajukan negara."Kondisi ini mengakibatkan sektor pertanian ditinggalkan. Mereka tidak diberikan lapangan kerja sehingga mereka justru ramai-ramai ke kota ataupun ke luar negeri untuk menjadi TKI ataupun TKW," katanya.Dalam hal perdagangan, Indonesia juga hanya berorientasi pada neraca pembayaran dan neraca perdagangan. Padahal, untuk bisa produktif atau tidak, hanya bisa dilihat dari produktivitas jam kerja. Hal ini akan dengan sendirinya mengangkat neraca perdagangan dan pembayaran dalam negeri."Selain itu, para pemimpinnya lebih mengutamakan citra dan hanya berwacana daripada kerja nyata," katanya[2]. Memang Pertumbuhan eknomi Indonesiamengalami ketimpangan, dimana hanya masyarakat minoritas saja yang merasakan efek dari peningkatan perekonomianitu sendiri, sedangkanmasyarakat pada kalangan mayoritas dalam hal ini masyarakat yang berstatus menengah ke atas sama sekali tidaktersentuh oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi itu sendiri, justru yang muncul ke permukaan sekarang ini adalah fakta-fakta yang menunjukkanketidaksejateraan yang di alami oleh bangsa ini, di buktikan dengan masih melambungnya angka kemisikinan,pengangguran, serta nominal hutang luar negeri yang tidak sedikit yang dimiliki oleh Negara ini, belum lagi masalah-masalah lain yang masih belum bisa teratasi. Masalah-masalah tersebut tentu tidak aka nada penyelesainnya jika pemerintah tidakmemiliki strategi yang baik untuk menyelesaikannya,pemerintah sekarang ini cenderung sangat puas dengan data-data yang naik ke permukaan mengenai pertumbuhan eknomi Indonesia yang membaik, behkan bisa di katakan stabil, menurut pengamatan saya, pemerintah menilai angka pertumbuhan ekonomi itu sudah cukup membuktikan bahwa system yang sekarang sudah sangat baik dan dapat menjamin kehidupanmasyarakat yang ada sudah cukup baik pula, padahal jika kita mengkaji  lebih dala lagi akan fakta yang ada di lapangan, angka-angka yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi ini cenderung hanya dirasakan sebagai pencitraan semata.
Berdasarkan data dari Departemen keuangan Indonesia, Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang relative stabil dari tahun ke tahun, bahkan menmpati urutan kedua setelah Cina dan dan mengalahkan india di urutan ketiga. Tetapi ini semacam prestasi yang tidak memiliki arti apa-apa, tatkala efek yang ditimbulkan hanya di rasakan seara kuantitatif, itupun pada kalangan mayoritas saja, dan cenderung tidak di rasakan secara kualitatif. Menurut salah satu peserta FGD II dalam diskusi yang kami laksanakan pada waktu lalu, ada yang berpendapat bahwa Pertumbuhan eknomi Indonesia cukup di rasakan secara kualitatif, di buktikan dengan perayaan tahun baru yang mayoritas di rayakan oleh masyarakat dari kalangan menengah kebawah. Sedangkan menurut data tentang kemiskinan yang ada masih menunjukkan angka yang cukup membuktikan bahwa rakyat Indonesiamasih di sandera oleh kemiskinan. Bank Dunia (World Bank) memperkirakan, walaupun pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melemah, ekonomi Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan masih tetap positif, utamanya bila mampu mempertahankan pertumbuhan investasi.Dalam laporan Triwulanan Perkembangan Ekonomi Indonesia edisi bulan Desember 2012, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,1 persen untuk tahun 2012, sedikit meningkat di tahun 2013 menjadi 6,3 persen. Proyeksi ini mengasumsikan konsumsi domestik dan pertumbuhan investasi masih bertahan kuat, dengan membaiknya pertumbuhan mitra dagang utama Indonesia secara bertahap yang juga sedikit mendorong pemulihan ekspor.“Outlok ekonomi dunia masih dibayangi ketidakpastian dan rentan terhadap tekanan-tekanan, jadi ini bukan waktu untuk berpuas diri,” kata Stefan Koeberle, World Bank Country Director untuk Indonesia sebagaimana diublikasikan World Bank hari ini..[3]
Masalah Pertumbuhan ekonomi yang mengalami ketimpangan harus di tangani dengan serius oleh pemerintah, dengan pemerataan  pembangunan yang efektif di lakukan di setiap daerah, baik di pusat maupun di daerah dan pemberdayaan sumber daya manusia yang di harapkan mampu mengolah sumber daya alam secara maksimal, serta peningkatan sarana dan prasarana untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah, ini mungkin bisa di jadikan langkah awal sebagai upaya peningkatan kesejateraan masyarakat. Selain itu, budaya pembangunan di Indonesia harus dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat dan pelibatan peran aktif masyarakat. Utamanya, tentu, masyarakat miskinnya, mulai dari perencanaan program pembangunan baik penentuan kebijakan dan anggarannya, maupun pelaksanaan program serta monitoring dan evaluasinya. Kemudian khusus untuk pemenuhan hak dasar penduduk miskin secara langsung diberikan pelayanan antara lain dengan pemberian pendidikan gratis bagi penuntasan wajib belajar 9 tahun.Langkah-langkah penyelesaian yang dapat di tempuh untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada ini, tentu harus dilakukan dengan kerjasama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat luas. Dengan semangat baru yang bisa di timbulkan dari manfaat-manfaat yang akan di tibulkan dari langkah-langkah penyelesaian tersebut, di perkirakan, pemerintah dan masyarkat akan mampu menggalang hubungan-hubungan yang baik untuk menempuh semua solusi demi pencapaian tujuan dari solusi itu sendiri.   Karena apalah arti deretan angka yang menunjukkan kestabilan perekonomian di suatu Negara bila masyakatnya tidak merasakan kesejahteraan. Pada intinya, pemerintah harus senangtiasa mengambil langkah yang brilian untuk mengatasi setiap permasalhan yang ada di negera ini. Jika pemerintah tidak ingin semua kabar pertumbuhan ekonomi yang di alami negeri ini di anggap sebagai pencitraan semata, seharusnya pemerintah mampu memunculkan buktinyata yang bisa mendukung data mengenai peningkatan perekonomian itu sendiri.



[1] Pertumbuhan ekonomi “http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
[2] Kompas. “pernyataan BJ.Habibie”
[3] Desk Informasi “Bank Dunia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2013 Capai 6,3 Persen”

0 comments:

Post a Comment