PERTUMBUHAN EKONOMI
INDONESIA TANPA MAKNA
Pertumbuhan ekonomi
Indonesia dikatakana sebagai pencitraan??
246
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di katakan mengalami
peningkatan dan cenderung stabil beberapa
tahun terakhir ini. Di buktikan dengan munculnya berbagai pernyataan yang
mendukung kebenaran hal tersebut., termasuk dari kalangan pemerintahan yang
sedang ramai menggombar-gambirkan tentang peningkatan perekonomian Indonesia,
belum lagi data-data dari Bank dunia yang mendukung kebenaran hal tersebut. Tapi
apa yang di rasaka public sekang ini… mereka bahkan tidak pernah merasakan yang
namanya sejahtera.,malahan mereka cenderung acuh tak acuh mengenai hal
tersebut, betapa tidak, di tengah maraknya isu-isu mengenai peningkatan
perekonomian Indonesia, Rakyat Indonesia masih bergelut dengan
persoalan-persoalan yang menunjukkan ketidaksejahteraan yang mereka alami.
Angka kemiskinan masih cukup tinggi, bahkan terus bertambah tiap tahunnya,
angka pengangguran yang semakin membengkak, hutang luar negeri yang masih
menggergoti dan banyak persoalan pelik lainnya. Otomatis bisa di katakana bahwa
peningkatan perekonomian Negara ini benar-benar tidak berarti apa-apa bagi
rakyatnya.
Indonesia sebenarnya merupakan Negara yang kaya, kaya
akan sumberdaya alam yang sebenarnya jika di kelola dengan baik, tentu akan
banyak menimbulkan manfaat bagi masyarakat luas. Tetapi permasalahan yang ada
sekarang ini adalah, masyarakat tidak mampu mengelola sumber daya alam yang ada
di Negara ini, mereka cenderung memperlihatkan ketidakmandiriannya dengan
mendatangkan para pengusaha asing untuk mengelolah sumber daya alam yang ada dinegeri
ini, bisa dikatakan rakyat Indonesia masih kurang percaya diri untuk mengelolah
hasil bumi yang ada di negaranyasendiri, di samping itu, memang sumber daya Manusia
yang berkompeten dan berkeahlian untuk mengolahnya masih sangat terbatas.
Padahal, jika Rakyat Indonesia sadar untuk mengelolah Sumber Daya Alamnya
sendiri, bisa jadi lambat laun Negara ini akan semakin maju. Untuk itu,solusi yang
tepat untuk mengatasi ketimpangan pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah,
Pemerintah harus mengupayakan menyediakan Sumber Daya Manusia yang berkompeten
utnuk mengelolah Sumber Daya Alam yang ada di Negara ini.
Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian
suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses
kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
kenaikan pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi[1].
JAKARTA, KOMPAS.com
— Mantan Presiden
RI BJ Habibie menyindir kinerja perekonomian Indonesia saat ini. Menurut dia,
banyak kinerja perekonomian Indonesia yang belum berpihak ke masyarakat
kecil."Ekonomi Indonesia itu paradoks. Banyak terjadi ketimpangan,"
kata Habibie di Jakarta, Kamis (17/1/2013).Habibie mengatakan, kinerja
perekonomian Indonesia lebih banyak melirik sisi makro dibandingkan dengan
mikro. Padahal, sebagian besar masyarakat Indonesia justru hidup di sisi mikro,
khususnya dalam hal usaha.Habibie juga mengkritik bahwa perekonomian Indonesia
lebih mengandalkan sumber daya alam (SDA) dibandingkan dengan mengeksplorasi
sumber daya manusia (SDM). Indonesia dinilai belum bisa bertindak seperti
negara maju yang lebih mengolah tenaga SDM untuk bisa memajukan
negara."Kondisi ini mengakibatkan sektor pertanian ditinggalkan. Mereka
tidak diberikan lapangan kerja sehingga mereka justru ramai-ramai ke kota
ataupun ke luar negeri untuk menjadi TKI ataupun TKW," katanya.Dalam hal
perdagangan, Indonesia juga hanya berorientasi pada neraca pembayaran dan
neraca perdagangan. Padahal, untuk bisa produktif atau tidak, hanya bisa
dilihat dari produktivitas jam kerja. Hal ini akan dengan sendirinya mengangkat
neraca perdagangan dan pembayaran dalam negeri."Selain itu, para
pemimpinnya lebih mengutamakan citra dan hanya berwacana daripada kerja
nyata," katanya[2].
Memang Pertumbuhan eknomi Indonesiamengalami ketimpangan, dimana hanya
masyarakat minoritas saja yang merasakan efek dari peningkatan perekonomianitu
sendiri, sedangkanmasyarakat pada kalangan mayoritas dalam hal ini masyarakat
yang berstatus menengah ke atas sama sekali tidaktersentuh oleh peningkatan
pertumbuhan ekonomi itu sendiri, justru yang muncul ke permukaan sekarang ini
adalah fakta-fakta yang menunjukkanketidaksejateraan yang di alami oleh bangsa
ini, di buktikan dengan masih melambungnya angka kemisikinan,pengangguran,
serta nominal hutang luar negeri yang tidak sedikit yang dimiliki oleh Negara
ini, belum lagi masalah-masalah lain yang masih belum bisa teratasi. Masalah-masalah
tersebut tentu tidak aka nada penyelesainnya jika pemerintah tidakmemiliki
strategi yang baik untuk menyelesaikannya,pemerintah sekarang ini cenderung
sangat puas dengan data-data yang naik ke permukaan mengenai pertumbuhan eknomi
Indonesia yang membaik, behkan bisa di katakan stabil, menurut pengamatan saya,
pemerintah menilai angka pertumbuhan ekonomi itu sudah cukup membuktikan bahwa
system yang sekarang sudah sangat baik dan dapat menjamin kehidupanmasyarakat
yang ada sudah cukup baik pula, padahal jika kita mengkaji lebih dala lagi akan fakta yang ada di
lapangan, angka-angka yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi ini cenderung hanya
dirasakan sebagai pencitraan semata.
Berdasarkan data dari Departemen keuangan
Indonesia, Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang relative stabil
dari tahun ke tahun, bahkan menmpati urutan kedua setelah Cina dan dan
mengalahkan india di urutan ketiga. Tetapi ini semacam prestasi yang tidak memiliki
arti apa-apa, tatkala efek yang ditimbulkan hanya di rasakan seara kuantitatif,
itupun pada kalangan mayoritas saja, dan cenderung tidak di rasakan secara
kualitatif. Menurut salah satu peserta FGD II dalam diskusi yang kami
laksanakan pada waktu lalu, ada yang berpendapat bahwa Pertumbuhan eknomi
Indonesia cukup di rasakan secara kualitatif, di buktikan dengan perayaan tahun
baru yang mayoritas di rayakan oleh masyarakat dari kalangan menengah kebawah.
Sedangkan menurut data tentang kemiskinan yang ada masih menunjukkan angka yang
cukup membuktikan bahwa rakyat Indonesiamasih di sandera oleh kemiskinan. Bank Dunia (World Bank) memperkirakan,
walaupun pertumbuhan ekonomi dunia cenderung melemah, ekonomi Indonesia pada
tahun 2013 diperkirakan masih tetap positif, utamanya bila mampu mempertahankan
pertumbuhan investasi.Dalam laporan Triwulanan
Perkembangan Ekonomi Indonesia edisi bulan Desember 2012, Bank Dunia
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 6,1 persen untuk tahun
2012, sedikit meningkat di tahun 2013 menjadi 6,3 persen. Proyeksi ini
mengasumsikan konsumsi domestik dan pertumbuhan investasi masih bertahan kuat,
dengan membaiknya pertumbuhan mitra dagang utama Indonesia secara bertahap yang
juga sedikit mendorong pemulihan ekspor.“Outlok ekonomi dunia masih dibayangi
ketidakpastian dan rentan terhadap tekanan-tekanan, jadi ini bukan waktu untuk
berpuas diri,” kata Stefan Koeberle, World
Bank Country Director untuk Indonesia sebagaimana diublikasikan World
Bank hari ini..[3]
Masalah Pertumbuhan ekonomi yang
mengalami ketimpangan harus di tangani dengan serius oleh pemerintah, dengan
pemerataan pembangunan yang efektif di
lakukan di setiap daerah, baik di pusat maupun di daerah dan pemberdayaan
sumber daya manusia yang di harapkan mampu mengolah sumber daya alam secara
maksimal, serta peningkatan sarana dan prasarana untuk kalangan masyarakat
menengah ke bawah, ini mungkin bisa di jadikan langkah awal sebagai upaya
peningkatan kesejateraan masyarakat. Selain itu,
budaya pembangunan di Indonesia harus dikembangkan melalui pemberdayaan
masyarakat dan pelibatan peran aktif masyarakat. Utamanya, tentu, masyarakat miskinnya,
mulai dari perencanaan program pembangunan baik penentuan kebijakan dan
anggarannya, maupun pelaksanaan program serta monitoring dan evaluasinya.
Kemudian khusus untuk pemenuhan hak dasar
penduduk miskin secara langsung diberikan pelayanan antara lain dengan
pemberian pendidikan gratis bagi penuntasan wajib belajar 9 tahun.Langkah-langkah penyelesaian yang dapat di
tempuh untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada ini, tentu harus
dilakukan dengan kerjasama semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat luas. Dengan semangat baru yang bisa di timbulkan dari manfaat-manfaat yang akan di
tibulkan dari langkah-langkah penyelesaian tersebut, di perkirakan, pemerintah
dan masyarkat akan mampu menggalang hubungan-hubungan yang baik untuk menempuh
semua solusi demi pencapaian tujuan dari solusi itu sendiri. Karena
apalah arti deretan angka yang menunjukkan kestabilan perekonomian di suatu
Negara bila masyakatnya tidak merasakan kesejahteraan. Pada intinya, pemerintah
harus senangtiasa mengambil langkah yang brilian untuk mengatasi setiap
permasalhan yang ada di negera ini. Jika pemerintah tidak ingin semua kabar
pertumbuhan ekonomi yang di alami negeri ini di anggap sebagai pencitraan
semata, seharusnya pemerintah mampu memunculkan buktinyata yang bisa mendukung
data mengenai peningkatan perekonomian itu sendiri.